Keberadaan gawai memang memberikan berbagai dampak positif bagi kehidupan manusia. Dampak paling cepat yang bisa kita rasakan adalah kemudahan dalam berkomunikasi dan kemudahan berbagi informasi.
Sayangnya, kecepatan informasi yang datang berhamburan tak terkendali membuat kita susah untuk memilah, mana informasi yang berdasarkan fakta, mana informasi yang mengandung kebohongan (hoax).
Informasi bertebaran begitu saja memasuki grup whatsapp kita. Sedang asyik-asyiknya bercakap-cakap di whatsapp, seseorang kawan lain tiba-tiba membagikan informasi. Anehnya, informasi tersebut terasa janggal dan membuat kita mengernyitkan dahi.
Untuk mengetahui apakah informasi tersebut fakta atau hoax, silakan gunakan google untuk mencari kebenarannya. Cara ini masih cukup efektif agar kita tak mudah percaya hoax. Akan tetapi manakala google sudah tidak sanggup memberikan informasi lengkap mengenai kebenaran sebuah informasi, kita perlu perjuangan lebih lanjut yakni dengan rajin membaca buku.
Baca Buku untuk melawan hoax
Membaca buku merupakan proses mengunyah kata-kata sehingga kita akan mendapatkan pemahaman baru tentang sebuah informasi. Buku menjadi penangkal hoax terbaik karena biasanya sebuah buku dilengkapi dengan berbagai daftar pustaka.
Membiasakan membaca buku akan memberikan banyak manfaat bagi kita antara lain.
1. Terbiasa membaca kalimat utuh.
Kebiasaan membaca kalimat dalam sebuah buku akan membuat kita secara alami mampu membedakan mana kalimat yang benar dan mana kalimat yang dibuat hanya dengan tujuan untuk menebar hoax. Silakan perhatikan berita-berita hoax yang muncul di grup whatsappmu, biasanya ditulis oleh pembuat hoax dengan tata bahasa yang menyedihkan. Hanya orang yang rajin membaca buku biasa mengetahui hal ini.
2. Mengajarkan kesabaran
Membaca buku memang membutuhkan kesabaran. Proses membaca buku tak secepat proses membaca artike-artikel di blog apalagi artikel-artikel berbau hoax yang dibagikan teman kita di whatsapp. Dengan membiasakan membaca buku, kita bisa membaca setiap informasi yang bersliweran dengan penuh kesabaran. Dampaknya kita bisa mencerna bahwa informasi hoax tersebut ternyata tidak masuk akal.
3. Bersikap hati-hati saat membaca tulisan
Tulisan di buku tentu sangat jauh berbeda dengan tulisan yang dibagi melalui grup whatsapp. Biasanya sebuah buku akan mengulas secara lengkap dan terperinci sebuah permasalahan, sementara informasi hoax hanya berisi sekilas info yang terkadang dilebih-lebihkan. Orang yang terbiasa membaca buku tak akan begitu saja percaya dengan tulisan yang singkat dan tidak sistematis. Ini menyebabkan dia tidak mudah percaya berita hoax.
Untuk itu, sebagai kaum terpelajar yang menanggung masa depan bangsa ini, berhati-hatilah dengan berita hoax, perbanyaklah membaca buku.
0 Comments
Posting Komentar