Pengadaan Buku SMA Negeri 1 Purwodadi

Pengadaan Buku SMA Negeri 1 Purwodadi

Sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pembelajaran dan pemenuhan sarana pendidikan, sekolah telah melaksanakan kegiatan pengadaan buku teks pelajaran dan buku penunjang lainnya pada tahun 2022 dan 2023. Pengadaan ini mencakup berbagai jenjang dan mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku, serta disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan guru. Seluruh proses pengadaan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan tepat sasaran. Dengan tersedianya buku-buku yang memadai dan mutakhir, diharapkan proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lebih optimal dan menyenangkan bagi seluruh warga sekolah. 

Dokumentasi Pengadaan Buku sebagai berikut :

https://owncloud.jatengprov.go.id/index.php/s/uVqUUqx4nu1RzGv?path=%2F9.%20Kabupaten%20Grobogan%2FSMAN%201%20PURWODADI

atau

1. Pengadaan Tahun 2022

https://drive.google.com/file/d/1mdQspRHmBrfF1ha4MBQSA2PT19CVpUfI/view?usp=sharing

2. Pengadaan Tahun 2023

https://drive.google.com/file/d/1kFNxEBGSq1eXE90TYu43v84BlmMhQWwn/view?usp=sharing

Mengenal apa itu Literasi Numerasi

Gerakan literasi numerasi merupakan salah satu gerakan literasi nasional yang wajib dikuasai para pelajar dan  masyarakat luas. Secara sederhana, numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara) dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. Kemampuan ini ditunjukkan dengan kenyamanan terhadap bilangan dan cakap menggunakan keterampilan matematika secara praktis untuk memenuhi tuntutan kehidupan. Kemampuan ini juga merujuk pada apresiasi dan pemahaman informasi yang dinyatakan secara matematis, misalnya grafik, bagan, dan tabel.




Sekilas gerakan ini membuat kita berfikir bahwa gerakan literasi numerasi sama dengan pengetahuan matematika. Pada kenyataannya tidaklah seperti itu, numerasi berbeda dengan kompetensi matematika. Memang benar, keduanya berlandaskan pada pengetahuan dan keterampilan yang sama, tetapi perbedaannya terletak pada pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan tersebut. Pengetahuan matematika saja tidak membuat seseorang memiliki kemampuan numerasi. Numerasi mencakup keterampilan mengaplikasikan konsep dan kaidah matematika dalam situasi real sehari-hari, saat permasalahannya sering kali tidak terstruktur.

Sebagai contoh, seorang siswa belajar bagaimana membagi bilangan bulat dengan bilangan bulat lainnya. Ketika bilangan yang pertama tidak habis dibagi, maka akan ada sisa. Biasanya siswa diajarkan untuk menuliskan hasil bagi dengan sisa, lalu mereka juga belajar menyatakan hasil bagi dalam bentuk desimal. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, hasil bagi yang presisi (dengan desimal) sering kali tidak diperlukan sehingga sering kali dilakukan pembulatan. Secara matematis,
kaidah pembulatan ke bawah dilakukan jika nilai desimalnya lebih kecil daripada 5, pembulatan ke atas jika nilai desimalnya lebih besar daripada 5, dan pembulatan ke atas atau ke bawah bisa dilakukan jika nilai desimalnya 5. Namun, dalam konteks real, kaidah itu tidaklah selalu dapat
diterapkan. Contohnya, jika 40 orang yang akan bertamasya diangkut dengan minibus yang memuat 12 orang, secara matematis minibus yang dibutuhkan untuk memuat semua orang itu adalah 3,333333. Jumlah itu tentu tidak masuk akal sehingga dibulatkan ke bawah menjadi 3 minibus.

Akan tetapi, jika sebuah tempat duduk hanya boleh diduduki oleh satu orang saja, artinya ada 4 orang tidak mendapatkan tempat duduk. Oleh karena itu, jumlah minibus yang seharusnya dipesan adalah 4 buah. Perlu dicermati bahwa numerasi membutuhkan pengetahuan matematika yang dipelajari dalam kurikulum. Akan tetapi, pembelajaran matematika itu sendiri belum tentu menumbuhkan kemampuan numerasi.

Literasi numerasi bisa segera dilaksanakan dalam berbagai lingkup antara lain keluarga, sekolah, dan masyarakat. Bagaimana pelaksanaannya, secara lengkap bisa dibaca pada materi pendukung literasi numerasi.

Apa itu Dewey Decimal Classification (DDC)



Keberadaan sistem klasifikasi buku di sebuah perpustakaan merupakan hal yang sangat penting karena akan memudahkan penataan dan mempercepat proses temu kembali buku. Menurut Hamakonda (2002: 1) Klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis daripada sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Dengan jumlah eksemplar buku yang mencapai ribuan, perpustakaan SMA N 1 Purwodadi sebagaimana banyak perpustakaan lainnya, juga menggunakan sistem klasifikasi Dewey Decimal Classificion (DDC).

Sistem klasifikasi persepuluhan Dewey adalah sistem klasifikasi perpustakan yang ditemukan oleh Melvil Dewey pada 1876. Dari edisi pertama yang hanya terdiri dari 52 halaman itu sistem ini terus dikembangkan sehingga edisi mutahkhir yaitu edisi 20 yang diterbitkan tahun 1989 terdiri dari 4 jilid, masing-masing untuk pendahuluan, bagan, dan indeks relatif, yang tebalnya lebih dari 52 kali edisi pertamanya (Hamakonda:2002).

Unsur-unsur pokok DDC terdiri dari :

a. Sistematika
b. notasi
c. Indeks relatif
d. Tabel pembantu


Prinsip-prinsip dasar sistematika DDC


Menurut Hamakonda (2002: 3) Penyusunan sistem klasifikasi persepuluhan Dewey yang dituangkan dalam suatu bagan yang sistematis dan teratur didasarkan pada beberapa prinsip sebagai berikut:
1. Prinsip dasar desimal
Klasifikasi persepuluhan Dewey pertama-tama membagi ilmu pengetahuan ke dalam 10 kelas utama. Kemudian masing-masing kelas utama itu dibagi lagi ke dalam 10 divisi, dan selanjutnya masing-masing divisi dibagi lagi ke dalam 10 seksi, sehingga dengan demikian, DDC terdiri dari 10 kelas utama, 100 divisi dan 1000 seksi.

a. Kelas utama (main classes)
Sepuluh kelas utama diberi nomor urut 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9. Akan tetapi dalam praktik selalu dituliskan dalam bentuk notasi dengan tiga bilangan dan tidak boleh kurang, di mana nomor kelas utama menempati posisi utama. Sepuluh kelas utama tersebut biasanya dinamakan ringkasan pertama (first summary) dan terdiri dari.


000 - 099. Karya umum (general work)
100 - 199. Filsafat (philosophy)
200 - 299. Agama. (Religion)
300 - 399. Ilmu sosial (social science)
400 - 499. Bahasa (leaguage)
500 - 599. Ilmu murni ( pure science)
600 - 699. Pengetahuan praktis (applied science)
700 - 799. Kesenian dan hiburan (recolation)
800 - 899. Kesusastraan (literature)
900 - 999. Sejarah (history)


b. Divisi (divisions) setiap kelas utama dibagi menjadi 10 bagian yang disebut divisi, yang masing-masing diberi nomor urut 0 sampai dengan 9, sehingga kita memperilah 100 divisi yang biasanya disebut ringkasan kedua (second summary). Notasinya terdiri dari tiga bilangan di mana nomor divisi menempati posisi kedua. Misalnya kelas utama teknologi (600) terdiri dari divisi-divisi sebagai berikut.

600 Teknologi
610 Ilmu kedokteran
620 Ilmu teknik\
630 Ilmu pertanian
640 Kesejahteraan rumah tangga
650 Manajemen
660 Industri dan teknologi kimia
670 Pengolahan bahan industri dalam pabrik
680 Industri-industri lain
690 Bangunan

c. Seksi
Setiap divisi dibagi lagi menjadi 10 bagian yang disebut seksi, yang juga diberi nomor urut 0 sampai dengan 9, sehingga kita mendapat jumlah 1000 seksi. Misalnya divisi 610 atau ilmu kedokteran dibagi menjadi seksi-seksi sebagai berikut :

610 Ilmu Kedokteran
611 Anatomi manusia
612 Fisiologi manusia
613 Ilmu kesehatan umum
614 Kesehatan masyarakat
615 Farmakologi dan ilmu obat-obatan
616 Penyakit
617 Ilmu bedah
618 Cabang Ilmu kedokteran yang lain
619 Ilmu kedokteran eksperimental

d. Pembagian lebih lanjut
Sistem klasifikasi Dewey memungkinkan pembagian yang lebih lanjut atas dasar kelipatan sepuluh (seksi) menjadi sub seksi, sub-seksi menjadi sub-sub seksi, dan seterusnya) dengan menempatkan titik desimal sedudah bilangan ketiga daipada notasi dan menambahkan bilangan lain sebanyak yang diperlukan sesudah titik desimal tersebut. Dengan demikian notasi sub-seksi adalah 4 bilangan dan sub-sub-seksi adalah 5 bilangan dan seterusnya. Seksi fisiologi manusia (612) diperinci sebagai berikut:

612 Fisiologi manusia
612.1 Darah dan perdaran darah
612.2 Pernafasan
dan seterusnya.

Daftar pustaka :

Hamakonda, Towa P. 2002. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta:  PT. BPK Gunung Mulia.

Layanan Perpustakaan SMAN 1 Purwodadi



Kegiatan yang penting setelah pengolahan bahan pustaka adalah pelayanan bahan pustaka. Tujuan perpustakaan memberikan pelayanan kepada para pembaca adalah agar bahan pustaka yang telah dikumpulkan dan diolah sebaik-baiknya itu dapat sampai ke tangan pembaca (Karmidi Martoatmojo, 2009: 1.4).
Menurut Karmidi Martoatmojo (2009: 1.1) ada dua macam layanan perpustakaan, yaitu:
1. Layanan Teknis.
2. Layanan Pembaca.
Yang dimaksud dengan layanan teknis adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan buku agar nantinya dapat digunakan untuk menyelenggarakan layanan pembaca. Layanan teknis ini erat kaitannya dengan kegiatan pengolahan bahan pustaka.

Sedangkan yang dimaksud dengan layanan pembaca antara lain:
1. Layanan pada berbagai jenis perpustakaan.
2. Layanan ruang baca.
3. Layanan sirkulasi bahan pustaka.
4. Layanan rujukan.
5. Layanan abstrak dan indeks.
6. Layanan informasi mutakhir.
7. Layanan foto kopi.
8. Layanan literatur.
9. Layanan Pojok Baca

Beberapa layanan yang dilaksanakan oleh perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi:

1. Layanan Ruang Baca.

Di perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi sudah memiliki ruang baca yang cukup luas untuk kegiatan membaca buku. Disana juga tersedia meja dan kursi yang cukup banyak pula. Meja yang digunakan untuk layanan ruang baca juga dilengkapi dengan sekat pembatas agar pembaca tidak saling terganggu dan lebih berkonsentrasi dengan bahan bacaan yang sedang dibacanya.

2. Layanan Sirkulasi Bahan Pustaka.

Kegiatan layanan sirkulasi yang berlaku di Perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi yaitu melayani  peminjaman dan pengembalian buku-buku perpustakaan sekolah. Pelayanan kepada pengunjung perpustakaan (pembaca) yang terdiri dari murid-murid, guru-guru dan anggota staf sekolah.

Sistem layanan yang digunakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi yaitu sistem terbuka, dimana siswa diperbolehkan mencari dan mengambil sendiri buku-buku yang dibutuhkan. Setelah buku yang dibutuhkan peminjam dapat ditemukan, maka selanjutnya peminjam membawa buku ke bagian sirkulasi dan harus menunjukkan kartu anggota atau kartu peminjam.

Struktur Organisasi Perpustakaan SMA N 1 Purwodadi




Jumlah Koleksi Perpustakaan

Di bawah ini merupakan rekapitulasi buku berdasarkan kode klasifikasi koleksi perpustakaan


Profil Perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi

A. Sejarah

SMA Negeri 1 Purwodadi berdiri pada tahun 1961 dan terletak di jalan R. Suprapto nomor 82. Perpustakaannya baru mulai berdiri pada tahun 1963 dan pada tahun itu juga perpustakaan SMA Negeri 1 purwodadi mulai aktif walaupun dengan koleksi yang belum memadahi. Kepala Sekolah saat itu bernama Bapak Herat. Sejak berdirinya, lokasi perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi mengalami lima kali perpindahan lokasi sampai sekarang ini. Perpindahan lokasi  tersebut disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Musibah banjir.
2. Pembangunan gedung.
3. Penyesuaian dengan ruangan lain.
4. Kebijakan Kepala Sekolah.

Pada tahun 2012 ini, pembangunan gedung-gedung baru sedang berjalan di SMA Negeri 1 Purwodadi. Dengan adanya pembangunan gedung-gedung baru ini dan juga dengan kebijakan Kepala Sekolah pula, lokasi perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi yang sebelumnya terletak di gedung bagian belakang sekolah juga direncanakan akan dipindah ke tempat yang lebih strategis agar mudah dijangkau oleh semua pengunjung perpustakaan terutama siswa, guru, staf dan seluruh keluarga besar  SMA Negeri 1 Purwodadi.

B. Gedung, Ruang dan Perlengkapannya


Gedung perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi terletak di sudut sekolah sebelah timur, di lantai dua di dekat laboratorium bahasa dan laboratorium fisika.
Ruang perpustakaan perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi berukuran 130 m2 dan dibagi dalam beberapa  ruangan meliputi: gudang, ruang administrasi, ruang baca, ruang referensi. 

C. Struktur Organisasi

Organisasi adalah struktur yang mempunyai suatu sistem yang digunakan untuk membentuk aktivitas-aktivitas serta pelaksanaan program guna mencapai tujuan organisasi (Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari, 2011: 7.2). 

Struktur perpustakaan yang ada di SMA Negeri 1 Purwodadi terdiri dari petugas perpustakaan yang berjumlah tiga orang, terdiri dari satu orang koordinator yang membawahi dua orang yang masing masing menangani bidang teknis dan pelayanan. Struktur  organisasi SMA Negeri 1 Purwodadi dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:





D. Deskripsi Pekerjaan



Berikut adalah pembagian tugas menurut jabatannya masing-masing:




DESKRIPSI PEKERJAAN

Berikut adalah pembagian tugas menurut jabatannya masing-masing:

A.KEPALA SEKOLAH
Deskripsi pekerjaan :
1.      Mengontrol pelaksanaan perpustakaan
2.      Memberikan motivasi kepada pustakawan untuk meningkatkan kinerja
3.      Memberikan informasi untuk perpustakaan baik dalam program kerja, tata letak atau dalam pengelolaaan perpustakaan
Kegiatan : 
1.      Kegiatan pengontrolan pelaksanaan perpustakaan
2.      Kegiatan pemberian motivasi kepada pustakawan untuk meningkatkan kinerja
3.      Kegiatan pemberian inovasi untuk perpustakaan baik dalam program kerja, tata letak atau dalam pebgelolaan perpustakaan

B.KEPALA PERPUSTAKAAN

Kepala Perpustakaan mempunyai deskripsi pekerjaan sebagai berikut:

1.Menyusun program kerja jangka pendek, menengah dan panjang, serta menyusun petunjuk pelaksanaan dan rencana anggaran keuangan.
2.Mengorganisasi tugas-tugas tenaga perpustakaan dan menyiapkan rencana kebutuhan tenaga serta sarana dan prasarana yang diperlukan.
3.Membimbing, menggerakkan, dan memotivasi tenaga perpustakaan.
4.Melakukan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan tugas, penggunaan anggaran serta perlengkapan atau peralatan lainnya.
5.Melakukan evaluasi program, penggunaan sarana dan prasarana, serta anggaran, dan
6.Menyiapkan laporan hasil kerja, pertanggungjawaban penggunaan anggaran dan semua sarana kerja, serta memberikan masukan untuk perbaikan dan peningkatan.
7.Mensosialisasikan program dan layanan perpustakaan kepada seluruh pemustaka (warga sekolah).


C.TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

1.BAGIAN LAYANAN TEKNIS
Tugas layanan teknis meliputi:
a.Pengembangan Koleksi
b.Pengolahan Bahan Perpustakaan, meliputi:
1)Inventarisasi Bahan Perpustakaan;
2)Katalogisasi dan Klasifikasi Bahan Perpustakaan;
3)Penyelesaian Fisik Bahan Pustaka (labelling, pemberian barcode);
4)Penempatan Bahan Pustaka di Rak (shelving);
5)Perawatan Koleksi (reproduksi meliputi duplikasi bahan pustaka yang sering digunakan, fotokopi, digitalisasi/e-book, penjilidan, laminasi/penyampulan, fumigasi, pengaturan suhu dan pencahayaan, penyiangan (weeding).

LAYANAN TEKNIS (Perawatan dan Pemusnahan)

Deskripsi Pekerjaan

1.      Melindungi bahan pustaka dari faktor perusak
2.      Merawat bahan pustaka secara fisik
3.      Memusnahkan bahan pustaka yang sudah rusak atau tidak memiliki nilai guna

Kegiatan
1.      Kegiatan perlindungan bahan pustaka dari faktor perusak
2.      Kegiatan perawatan bahan pustaka secara fisik
3.      Kegiatan pemusnahan bahan pustaka yang sudah rusak atau tidk memiliki nilai guna

2. BAGIAN LAYANAN PEMUSTAKA
Layanan pemustaka bertugas dalam memberikan berbagai jenis pelayanan kepada pemustaka antara lain:

a)Layanan bimbingan pemustaka (user education)
b)Layanan Sirkulasi atau Peminjaman. Layanan ini terdiri dari koleksi yang dapat dipinjamkan, pengembalian koleksi, pemberian sanksi/denda)
c)Layanan rujukan atau referensi
d)Layanan bimbingan membaca di perpustakaan
e)Layanan bercerita (story telling)
f)Layanan pemutaran film dan video
g)Layanan wajib kunjung perpustakaan
h)Promosi perpustakaan

3. BAGIAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Deskripsi layanan pekerjaan teknologi informasi: (Tahapan Pengadaan Sistem)
a)Perencanaan sistem otomasi perpustakaan
b)Pengadaan sistem otomasi perpustakaan yang meliputi,
c)perangat lunak (software) otomasi perpustakaan, seperti SLIMs, Inlis Lite, dll;
d)Perangkat keras (hardware), misalnya server, computer klien, barcode reader, scanner, printer;
e)serta jaringan yang meliputi kabel, hub, modem.
f)Instalasi perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan.
g)Pelatihan penggunaan perangkat lunak otomasi perpustakaan yang telah dipasang.
h)Penginputan data dalam sistem otomasi perpustakaan.
i)Perbaikan sistem yang dianggap belum beroperasi/berfungsi sebagaimana mestinya.
j)Perawatan (maintenance) sistem otomasi dan jaringan komputer di perpustakaan.
Deskripsi pekerjaan layanan teknologi informasi: (Layanan otomasi perpustakaan kepada pemustaka) : 
a)Pengecekkan kesiapan server dan computer perpustakaan
b)Pengoperasian server 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Umumnya operasi server tersebut dapat diakses secara local (Local Area Network/LAN), atau online melalui internet.
c)Pengawasan ketertiban pemakaian komputer.
d)Pembimbingan bagi pemakai yang mengalami kesulitan dalam menggunakan komputer.
e)Penyediaan katalog online (OPAC).
f)Penyediaan e-resources, seperti e-book, e-journal, e-pappers (makalah), online database, bank soal, modul pembelajaran, dsb sesuai dengan kebutuhan sekolah.
g)Penyediaan fasilitas unduh (download) dan cetak dokumen.


E. Visi dan Misi 

VISI :
Mewujudkan Perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi sebagai sumber literasi informasi terpercaya, sebagai sarana  pembelajaran terlengkap sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada pemustaka khususnya peserta didik.

MISI :
1. Menyediakan sumber informasi yang lengkap bagi pemustaka.
2. Memberikan pelayanan prima bagi pemustaka.
3. Menumbuhkan minat baca dan budaya gemar membaca di kalangan siswa.
4. Menciptakan suasana perpustakaan yang nyaman, mudah dan kondusif untuk belajar dan sebagai sumber belajar yang memadai.

Literasi Dasar yang Wajib Dikuasai Pelajar



Gema Gerakan Literasi Nasional (GLN) bergaung cukup keras akhir-akhir ini. Pemerintah berusaha dengan berbagai cara untuk menjadikan GLN menjadi gerakan yang mendarahdaging di sekolah.

Gerakan Literasi Nasional merupakan upaya untuk memperkuat sinergi antarunit utama pelaku gerakan literasi dengan menghimpun semua potensi dan memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkembangkan dan membudayakan literasi di Indonesia.

Gerakan ini akan dilaksanakan secara menyeluruh dan serentak, mulai dari ranah keluarga sampai ke sekolah dan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Meningkatkan literasi bangsa perlu dibingkai dalam sebuah gerakan nasional yang terintegrasi, tidak parsial, sendiri-sendiri, atau ditentukan oleh kelompok tertentu.

Pelajar sebagai bagian masyarakat yang memiliki porsi lebih banyak untuk membaca buku dipandang sebagai sosok yang sangat penting untuk melaksanakan gerakan literasi nasional.

Literasi sendiri merupakan seperangkat kemampuan dan keterampilan  individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Nah kira-kira apa saja literasi yang wajib dikuasai para pelajar. Ada lima literasi dasar yang wajib dikuasai para pelajar.

1. Literasi Baca Tulis

Literasi baca tulis adalah kemampuan untuk :
a. memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat, dan menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri.
b. menuangkan gagasan dan ide-ide dalam tulisan dengan susunan yang baik untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

Adapun proses literasi baca tulis adalah sebagai berikut.
a.  Membaca dan menulis bersuara
b. Membaca dan menulis terpadu.
c. Membaca dan menulis bersama.
d. Membaca dan menulis mandiri.

2. Literasi Numerasi


Literasi Numerasi adalah kecakapan untuk menggunakan berbaai macam angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.

Literasi numerasi juga merupakan Kecakapan untuk menganalisis informasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel, bagan dan menggunakan interpretasi hasil analisis untuk memprediksi dan mengambil keputusan.

Literasi numerasi penting agar kita dapat memahami dunia yang penuh angka dan data. Juga agar kita dapat berpikir rasional, sistematis, kritis dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan dalam berbagai konteks

3. Literasi Sains

Literasi Sains adalah kecakapan memahami fenomena alam dan sosial di sekitar kita. Juga merupakan kecakapan untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar kita dapat hidup dengan lebih nyaman, lebih sehat dan lebih baik.

Literasi Sains penting agar kita mampu :
1. Berpikir dengan kritis
2. Menyelesaikan masalah dengan kreatif
3. Bekerja sama dengan orang lain.
4. berkomunikasi dengan baik.


4. Literasi Finansial


Literasi finansial merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan dan motivasi dalam konteks finansial

Literasi finansial penting agar kita dapat membuat keputusan yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

5. Literasi Digital

Literasi digital merupakan kecakapan menggunakan media ditigal dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi.

Literasi Digital akan membuat kita mampu :
1. Berpikir kritis, kreatif, dan inovatif
2. Memecahkan masalah
3. Berkomunikasi dengan lebih lancar
4. Berkolaborasi dengan lebih banyak orang

6. Literasi Budaya dan Kewargaan

Literasi budaya dan kewargaaan berarti memadupadankan barang, tempat atau tarian yang mengandung unsur kebudayaan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan pembaca tentang ragam jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.

Mengidentifikasi jenis kekayaan budaya dan menyebutkan daerah asal


Keenam literasi tersebut merupakan literasi dasar yang wajib dikuasai oleh para pelajar agar mampu menghadapi tantangan kehidupan sekarang maupun yang akan datang.

Aplikasi Ipusnas, Cara Membaca Puluhan Ribu Buku, Gratis



Membaca buku sebenarnya merupakan aktivitas yang cukup menyenangkan, sangat positif dan memberikan banyak manfaat. Sayangnya, membaca buku belum menjadi hobi yang disenangi banyak orang, termasuk para pelajar.

Padahal pelajar merupakan bagian masyarakat yang paling sering berinteraksi dengan buku. Hanya sebatas berinteraksi. Untuk membaca secara serius ? hanya beberapa persen dari mayoritas pelajar yang melakukannya.

Untuk meningkatkan minat baca masyarakat, Perpusnas membuat terobosan berupa adanya perpustakaan digital.

Selama ini kita mengenal buku hanya dalam bentuk cetak, kemudian ada lagi buku dalam bentuk file elektronik yang berjenis pdf. Seiring perkembangan teknologi, buku elektronik bukan hanya dalam bentuk pdf melainkan dalam bentuk lain seperti epub dan lain-lain


Perpustakaan Nasional rupanya tak ingin tertinggal dalam pemanfaatan teknologi. Hingga kemudian diluncurkanlah aplikasi bernama Ipusnas. Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan setiap orang agar bisa membaca buku koleksi Perpusnas Jakarta. Tanpa perlu menginjakkan kaki di lantai Perpusnas, kalian bisa membaca buku koleksi Perpusnas.

Caranya, segeralah unduh aplikasi Ipusnas di gawai kalian sebab kalian bisa membaca ribuan buku secara gratis.

Kalian hanya perlu mengunduh Ipusnas di gawai kalian kemudian mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan. Setelah itu silakan memilih buku yang kalian suka di antara ribuan buku koleksi Perpusnas.

Penasaran, silakan unduh Ipusnas untuk android

Alur Peminjaman Buku di Perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi

Perpustakaan SMA Negeri 1 Purwodadi merupakan perpustakaan sekolah yang menyediakan ribuan eksemplar buku yang bisa dibaca dan dipinjam oleh pemustaka. Agar tercipta kemudahan dan kenyamanan saat menikmati layanan perpustakaan, diperlukan aturan yang tegas dan mudah dipahami oleh pemustaka. Salah satunya adalah aturan mengenai alur peminjaman.

Berikut ini merupakan alur peminjaman perpustakaan di SMA Negeri Purwodadi.


Keterangan :

A. PENGUNJUNG/ PEMUSTAKA

1. Masuk Ke Perpustakaan.
    Pengunjung masuk ke perpustakaan . Kemudian meletakkan tas ke loker tas yang sudah disediakan.
2. Mengisi Daftar Kehadiran.
    Mengisi daftar kehadiran dengan cara meemindai kode palang kartu tanda anggota perpustakaan ke scanner yang sudah disediakan, setelah itu mulai mencari buku di rak-rak sesuai dengan nomor klasifikasi e-DDC.
3. Menyerahkan Buku dan Kartu Tanda Anggota Perpustakaan.
    Setelah berhasil menemukan buku yang diinginkan, pengunjung/ pemustaka segera melangkahkan kaki ke meja sirkulasi dengan membawa bahan pustaka (buku) dan kartu anggota untuk diproses oleh Petugas Perpustakaan.

4. Buku Dipinjam
Buku bisa dibawa keluar perpustakaan.

5. Selesai.

B. PETUGAS PERPUSTAKAAN

Petugas Perpustakaan mencatat peminjaman dengan cara memindai kode palang kartu anggota perpustakaan dan kode palang buku.

Otomasi Perpustakaan Menggunakan DSI Pustaka

Ilustrasi otomasi perpustakaan
sumber : https://nurulfikriatiayuhapsari.wordpress.com/2016/05/01/sistem-otomasi-perpustakaan/


Teknologi membawa banyak perubahan dalam bidang kehidupan manusia, termasuk juga dalam bidang perpustakaan. Pada masa lampau, perpustakaan hadir ke publik -baik di sekolah maupun masyarakat umum dengan membawa banyak manfaat. Kehadiran perpustakaan di tengah-tengah sebuah lingkungan menunjukkan adanya tradisi membaca buku.

Jika dahulu, kita para pemustaka datang ke perpus dengan membawa buku peminjam yang penuh dengan coretan tangan, sekarang dengan adanya otomasi perpustakaan, pemustaka cukup membawa satu kartu untuk meminjam buku perpustakaan.

Perubahan dari buku peminjam ke kartu peminjam terjadi sebagai akibat dari adanya otomasi perpustakaan, tak terkecuali di SMA N 1 Purwodadi. 

Otomasi yang dipergunakan di SMA Negeri 1 Purwodadi adalah DSI Pustaka, sebuah otomasi yang cukup lengkap mempermudah kerja tenaga perpustakaan maupun mempercepat proses peminjaman para peserta didik.

Bidang Pengolahan

Dalam bidang pengadaan, DSI Pustaka mempermudah untuk menginventarisasi buku yang telah diterima sebagai hasil dari proses pengadaan bahan pustaka. Setelah buku diterima, sudah menjadi tugas petugas perpustakaan untuk menginventarisasi buku. Daftar buku dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan aplikasi DSI Pustaka. Mulai dari judul buku, pengarang, tahun terbit, jenis buku, jenis klasifikasi, nomor panggil dan lain-lain. 

Bidang Sirkulasi

Setelah data buku dimasukkan, pemustaka bisa meminjam buku dengan waktu yang relatif cepat. Pemustaka tidak perlu menunggu petugas perpustakaan mencata nomor buku dan nomor peminjam, namun cukup dengan menscan barcode pada buku dan kartu anggota, proses peminjaman sudah berlangsung dalam waktu kurang dari 1 menit.

Keanggotaan

Dengan adanya DSI Pustaka, semua data anggota perpustakaan dimasukkan, meliputi nama, tanggal lahir, alamat dan jenis kelamin. Untuk para peserta didik cukup memasukkan NIS yang berfungsi juga sebagai nomor anggota perpustakaan, sementara untuk para PTK dengan memasukkan data tanggal lahirnya.


Keberadaan DSI Pustaka dengan demikian memberikan dampak yang cukup menggembirakan dalam dunia perpustakaan.

Tata Tertib Perpustakaan SMA N 1 Purwodadi



TATA TERTIB PERPUSTAKAAN
SMA NEGERI 1 PURWODADI

HARI KERJA
PERPUSTAKAAN BUKA SETIAP HARI KERJA
- SENIN – JUMAT : PUKUL 07.00 – 16.30.
- HARI LIBUR : TUTUP
KEANGGOTAAN
1. ANGGOTA PERPUSTAKAAN ADALAH SISWA, GURU DAN KARYAWAN SEKOLAH.
2. KARTU ANGGOTA DAPAT DIPEROLEH DENGAN MENGISI FORMULIR DAN MENYERAHKAN PASFOTO 3X4 SEBANYAK 2 LEMBAR
3. PEMINJAM BUKU/ BAHAN PUSTAKA HANYA DAPAT DILAYANI DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGGOTA.
4. KARTU ANGGOTA TIDAK DAPAT DIPINJAMKAN/ DIPERGUNAKAN OLEH ORANG LAIN.

KEWAJIBAN ANGGOTA

1. MEMATUHI SEGALA TATA TERTIB/ PERATURAN YANG TELAH DITENTUKAN.
2. MENJAGA KESOPANAN, KETERTIBAN DAN KETENANGAN DALAM RUANG PERPUSTAKAAN.
3. MEMELIHARA KEBERSIHAN, KERAPIAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN MAUPUN RUANG PERPUSTAKAAN.
4. MENGEMBALIKAN BUKU/ BAHAN PUSTAKA YANG SUDAH DIPINJAM SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU.

SANKSI-SANKSI

1. KETERLAMBATAN MENGEMBALIKAN BUKU DIBEBANI DENDA Rp500,00 PERHARI, KECUALI BAGI ANGGOTA YANG MELAPOR UNTUK DIPERPANJANG BATAS WAKTU PEMINJAMAN.
2. MENGHILANGKAN ATAU MERUSAKKAN BUKU HARUS MENGGANTI BUKU YANG SAMA, SEJENIS ATAU SESUAI DENGAN HARGA BUKU.
3. ANGGOTA PERPUSTAKAAN DAPAT DIKELUARKAN DARI KEANGGOTAAN APABILA :
A. TIDAK MENAATI TATA TERTIB PERATURAN YANG DITENTUKAN.
B. TERLAMBAT MENGEMBALIKAN BUKU LEBIH DARI SATU BULAN.
C. HABIS JANGKA WAKTU PEMINJAMAN.
D. PINDAH KE SEKOLAH LAIN.

JUMLAH DAN LAMA PEMINJAMAN
1. BAGI SISWA
DAPAT MEMINJAM SEBANYAK-BANYAKNYA DUA BUKU UNTUK JANGKA WAKTU SELAMA TUJUH HARI (SATU MINGGU)
2. BAGI STAF PENGAJAR/ GURU
DAPAT MEMINJAM SEBANYAK-BANYAKNYA EMPAT BUKU UNTUK SATU JANGKA WAKTU PEMINJAMAN SELAMA SATU SEMESTER.
3. BAGI KARYAWAN
SEBANYAK-BANYAKNYA DUA BUKU UNTUK SATU JANGKA WAKTU PEMINJAMAN.

KOLEKSI PERPUSTAKAAN

1. KOLEKSI BUKU YANG DAPAT DIPINJAM UNTUK DIBAWA PULANG ADALAH BUKU-BUKU YANG DISIAPKAN DI RAK BUKU.
2. KOLEKSI YANG TIDAK BOLEH DIPINJAM/ DIBAWA PULANG :
A. BUKU REFERENSI
B. MAJALAH/ SURAT KABAR
C. TUGAS PENELITIAN
3. KOLEKSI REFERENSI DAPAT DIFOTOKOPI DENGAN SYARAT MENINGGALKAN KARTU IDENTITAS. PEMINJAMAN INI BERLAKU HANYA SATU HARI/ JAM KERJA.

KETENTUAN LAIN-LAIN
1. SETIAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN DIWAJIBKAN MENGISI BUKU TAMU/ BUKU HADIR PENGUNJUNG
2. PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN HARUS MENINGGGALKAN TAS, JAKET, BUKU DAN TOPI PADA TEMPAT YANG TELAH DISEDIAKAN.
3. TIDAK DIPERKENANKAN MEROKOK DAN MAKAN/ MINUM DI DALAM PERPUSTAKAAN.
4. KEHILANGAN DI PERPUSTAKAAN BUKAN TANGGUNG JAWAB PETUGAS PERPUSTAKAAN.
5. PERATURAN INI BERLAKU SEJAK TANGGAL DITETAPKAN.

KEPALA PERPUSTAKAAN


Tata Tertib Perpustakaan SMA N 1 Purwodadi

Tata Tertib Perpustakaan SMA N 1 Purwodadi

TATA TERTIB PERPUSTAKAAN
SMA NEGERI 1 PURWODADI

HARI KERJA
PERPUSTAKAAN BUKA SETIAP HARI KERJA
- SENIN – JUMAT : PUKUL 07.00 – 16.30.
- HARI LIBUR : TUTUP
KEANGGOTAAN
1. ANGGOTA PERPUSTAKAAN ADALAH SISWA, GURU DAN KARYAWAN SEKOLAH.
2. KARTU ANGGOTA DAPAT DIPEROLEH DENGAN MENGISI FORMULIR DAN MENYERAHKAN PASFOTO 3X4 SEBANYAK 2 LEMBAR
3. PEMINJAM BUKU/ BAHAN PUSTAKA HANYA DAPAT DILAYANI DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGGOTA.
4. KARTU ANGGOTA TIDAK DAPAT DIPINJAMKAN/ DIPERGUNAKAN OLEH ORANG LAIN.

KEWAJIBAN ANGGOTA

1. MEMATUHI SEGALA TATA TERTIB/ PERATURAN YANG TELAH DITENTUKAN.
2. MENJAGA KESOPANAN, KETERTIBAN DAN KETENANGAN DALAM RUANG PERPUSTAKAAN.
3. MEMELIHARA KEBERSIHAN, KERAPIAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN MAUPUN RUANG PERPUSTAKAAN.
4. MENGEMBALIKAN BUKU/ BAHAN PUSTAKA YANG SUDAH DIPINJAM SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU.

SANKSI-SANKSI

1. KETERLAMBATAN MENGEMBALIKAN BUKU DIBEBANI DENDA Rp500,00 PERHARI, KECUALI BAGI ANGGOTA YANG MELAPOR UNTUK DIPERPANJANG BATAS WAKTU PEMINJAMAN.
2. MENGHILANGKAN ATAU MERUSAKKAN BUKU HARUS MENGGANTI BUKU YANG SAMA, SEJENIS ATAU SESUAI DENGAN HARGA BUKU.
3. ANGGOTA PERPUSTAKAAN DAPAT DIKELUARKAN DARI KEANGGOTAAN APABILA :
A. TIDAK MENAATI TATA TERTIB PERATURAN YANG DITENTUKAN.
B. TERLAMBAT MENGEMBALIKAN BUKU LEBIH DARI SATU BULAN.
C. HABIS JANGKA WAKTU PEMINJAMAN.
D. PINDAH KE SEKOLAH LAIN.

JUMLAH DAN LAMA PEMINJAMAN
1. BAGI SISWA
DAPAT MEMINJAM SEBANYAK-BANYAKNYA DUA BUKU UNTUK JANGKA WAKTU SELAMA TUJUH HARI (SATU MINGGU)
2. BAGI STAF PENGAJAR/ GURU
DAPAT MEMINJAM SEBANYAK-BANYAKNYA EMPAT BUKU UNTUK SATU JANGKA WAKTU PEMINJAMAN SELAMA SATU SEMESTER.
3. BAGI KARYAWAN
SEBANYAK-BANYAKNYA DUA BUKU UNTUK SATU JANGKA WAKTU PEMINJAMAN.

KOLEKSI PERPUSTAKAAN

1. KOLEKSI BUKU YANG DAPAT DIPINJAM UNTUK DIBAWA PULANG ADALAH BUKU-BUKU YANG DISIAPKAN DI RAK BUKU.
2. KOLEKSI YANG TIDAK BOLEH DIPINJAM/ DIBAWA PULANG :
A. BUKU REFERENSI
B. MAJALAH/ SURAT KABAR
C. TUGAS PENELITIAN
3. KOLEKSI REFERENSI DAPAT DIFOTOKOPI DENGAN SYARAT MENINGGALKAN KARTU IDENTITAS. PEMINJAMAN INI BERLAKU HANYA SATU HARI/ JAM KERJA.

KETENTUAN LAIN-LAIN
1. SETIAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN DIWAJIBKAN MENGISI BUKU TAMU/ BUKU HADIR PENGUNJUNG
2. PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN HARUS MENINGGGALKAN TAS, JAKET, BUKU DAN TOPI PADA TEMPAT YANG TELAH DISEDIAKAN.
3. TIDAK DIPERKENANKAN MEROKOK DAN MAKAN/ MINUM DI DALAM PERPUSTAKAAN.
4. KEHILANGAN DI PERPUSTAKAAN BUKAN TANGGUNG JAWAB PETUGAS PERPUSTAKAAN.
5. PERATURAN INI BERLAKU SEJAK TANGGAL DITETAPKAN.

KEPALA PERPUSTAKAAN